Minggu, 07 Juni 2015

Peran Kaum Pedagang Dalam Siar Agama Islam


a.     Proses perdagangan dan penyebaran islam
      Masuknya agama islam ke Indonesia terjadi melalui proses perdagangan  para pedagang Indonesia yang telah bergaul dan berhubungan dengan bangsa-bangsa lain di kota-kota internasional menjadi kelompok social yang berpengaruh pada kelompok social lainnyadi Indonesia pada abad ke-12 sampai 17 M.  melalui golongan ini agama islam menyebar sampai keseluruh wilayah Indonesia.

b.     Proses hubungan sosial yang terbuka
        Hubungan social yang terbuka antara para pedagang dan masyarakat serta dengan para wali sangat berpengaruh terhadap proses penyebaran islam. Melalui hubungan terbuka di antara pedagang atau di antara orang-orang bukan pedagang serta hubungan antara para wali dengan para penduduk setempat, terjadilah mobilitas social dalam masyarakat Indonesia baik secara vertical maupun horizontal.
        Secara vertical mobilitas social ditandai dengan semakin banyaknya pedagang-pedagan beragama islam yang mendapatkan keuntungan dari kegiatan dagangnya. Para pedagang tersebut menjadi kelompok yang memilik kekayaan yang cukup banyak dibandingkan dngan kelompok lainnya. Mereka mampu meningkatkan status sosialnya sehingga disegani oleh golongan lain.
        Menurut catatan Tome Pires yang mengunjungi Tuban dan Gresik pada tahun 1514, di kota-kota tersebut telah terdapat pedagang islam yang kaya dari generasi ketiga yang berfungsi sebagai penguasa-penguasa di pelabuahan.

c.      Daya tarik dan kedudukan pedagang islam
      Status tinggi dan terhormat yang memiliki golongan pedagang islam medorong pedagang lain untuk memasuki bidang perdagangan.  Untuk memudahkan aktivitas sebagai pedagang, golongan tersebut berusaha untuk memeluk agama baru, yaitu islam dan dagang merupakan dua hal yang yang tidak bisa dipisahkan pasda zaman ramainya perdagangan di perairan nusantara  abad ke-12 sampai 17 M. dengan memeluk agama islam sebagian masyarakat akan mempermudah hubungan dagang dan dunia dagang internasional.
      Para pedagang dari arab, Gujarat, Persia dan jenggal, serta para pedagang nusantara yang berhubungang dagang dengan malak memiliki kedudukan tinggi. Golongan elit politik di jawa dan sumatera yang masih dipengaruhi oleh kebudayaan hindu-budha memandang para pedagang memiliki kedudukan yang tinggi . kekayaan, kekuasaan, dan agaa serta kebudayaan merupakan unsusre prestise yang dipandang tinggi oleh para penguasa pedalaman sehingga mendorong golongan elite (penganut hindu-budha) untuk memeluk agama islam.

d.     Daya tarik ajaran islam
      Bagi masyarakat golongan bawah adanya pandangan islam mengenai kedudukan pedagang yang terhormat  dalam masyarakat menjadi daya tarik tersendiri. Agama baru ini tidak membedakan asal-usul keturunan, bangsa, dan kedudukan social seperti dalak system kasta agama hindu. Dengan agama bau tersebut golongan ini tidak lagi dianggap sebagai golongan bawah. 

e.      Mobilitas dan migrasi para pedagang islam
      Semakin banyak golongan pedagang dan golongan pemeluk islam baru, maka terjadilah mobilitas social secara horizontal. Mobilitas tersebut ditandai dengan semakin banyaknya persebaran pedagang diseluruh pelabuhan nusantar dan persebaran penduduk penganut agama islam di daerah sekitarnya.
      Setelah penduduk di kota-kota pelabuhan dagang di Sumatra dan jawa memeluk islam, maka penduduk pesisir di Kalimantan, Sulawesi, nusa tenggara dan Maluku pun mengitu langkah yang sama. Lahirnya kerajaan-kerajaan islam di Sumatra dan jawa di susul lahirnya kerajaan-kerajaan baru di kawasan Indonesia bagian timur.
  
f.       Kegiatan Dakwah oleh Para Wali
Selai penyebaran secara alami melalui proses perdagangan, proses penyebaran islam juga terjadi melalui usaha-usaha nyata yang dilakukan oleh orang – orang yang merasa berkewajiban untuk menyebarkannya. Penyebaran tersebut dilakukan memalui dakwah yang dirintis oleh para wali jawa di jawa dan beberapa daerah lainnya di Indonesia.
Menurut sejarah lisan masyarakat jawa terdapat wali yang menyebarkan agama islam di jawa. Wali-wali tersebut terkenal dengan sebutan Wali Songo, diantara wali-wqali tersebut terdapat Sembilan orang yang memiliki pengaruh luas bukan hanya di golongn bawah tetapi juga. pada golongan elit. Kesemblan wali yang paling dikenal tersebut antara lain sebagai berikut :

1.      Maulana Malik Ibrahim (wafat  1419 M ) atau Maulana Magribi yang dimakamkan di gersik, menyebarkan islam dengan cara pendekatan prgaulan. Sebelum menyebarkan islam Maulana Malik Ibrahim  menedekati penduduk setempat untuk mengenal adat istiadatnya terlebih dahulu.
2.      Sunan Ampel, kemenakan dari raja Majapahit, Kertawijaya (1467 M) menyebarkan islam melalaui pendidikan pesantren. Wali ini adalah perancang kerajaan Islam pertama di Jawa (kesultanan Demak) dan pembina pondok pesantren pertama di Jawa Timur. Murid-muridnya antara lain adalah Raden Fatah (sultan pertama kesultanan Demak), Sunan Giri, Sunan Drajat, dan putranya sendiri: Sunan Bonang.
3.      Sunan Giri tatau Raden Paku, murid Sunan Ampel meneyebarkan islam melalui dunia seni. Ia seorang penduduk yang berjiwa demokratis. Ia mendidik melalui permainan yang berjiwa agama, misalnya melalui permainan “cublak-cublak suweng”.
4.      Sunan Bonang yang dilahirkan (1465 M) dalah putra Sunan Ampel yang menyebarkan islam di Tuban dan menggunakan kultur pra islam dalam penyebaran agama islam. Ia banyak melakukan siar Islam melalui budaya. Ia terkenal sebagai pencipta gending pertama untuk menyebarkan agaman Islam di pesisir Jawa Timur.
5.      Sunan Drajat, putra ketiga dari Sunan Ampel, melakukan penyebaran agama islam denganpendekatan social. Wali ini sangat banyak memberi perhatian pada masalah-masalah sosial. Tema Dakwahnya selalu berorientasi pada kegotongroyongan.
6.      Sunan Kudus, Panglima Kesultanan Demak dan pendiri masjid Menara Kudus, Jawa Tengah, ini dikenal sebagai wali yang ahli dalam bidang ilmu agama.Menyebarkan islam di Kudus menggunakan pendekatan seni dalam menyebarkan islam.
7.      Sunan Muria, Ia banyak berjasa dalam menyiarkan agama Islam di pedesaan, terutama di sekitar Gunung Muria, Jawa Tengah.Banyak menyebarkan agama islam di daerah pedalaman kudus. Pendekatan kebudayaanya dilaukan dengan menarik rakyat golongan bawah untuk masuk dan memeluk agama islam.
8.      Sunana kalijaga berasal dari lingkungan keraton majapahit. Ia menyebarkan agama islam dengan memanfaatkan saran wayang yang digemari masyarakat pedalamn jawa. Jasanya dalam menyebarkan Islam melalui kesenian terlihat dari seni wayang, gamelan, ukir, busana, dan sastra yang diciptakannya,
9.      Sunan Gunung Jati, Ia dikenal sebagai pendiri dinasti raja-raja Cirebon dan Banten, Jawa Barat. Ia adalah peletak dasar bagi pengembangan Islam dan perdagangan orang Islam di Banten tahun 1525/1526.Meneybarkan agama islam di jawa barat, terutama di Cirebon.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar